Prolog:

Bjaksana adalah ketepatan dalam memilih kemungkinan yang utama dari beberapa kemungkinan, juga mengharuskan penguasaan atau keahlian dalam melaksanakannya. Dari definisi bijaksana tersebut maka sangat wajar jika tingkat kebijkasanaan tiap orang berbeda-beda, bergantung pada seberapa banyak ia memiliki alternatif positif dan ketepatan dalam memilih alternatif yang paling efektif dalam hidupnya. Demikian kurang lebihnya.

Di setiap keadaan kita akan senantiasa dihadapkan pada banyak pilihan. Di mulai pada saat bangun pagi, kita dihadapkan banyak piihan, mau lanjut tidur, segera bangun, mandi dan bersiap menjalankan aktifitas atau mungkin tepatnya rutinitas.. Jika dalam hal “kecil” saja kita senantiasa memiliki pilihan bagaimana dengan hal “besar” yang menyangkut diri sendiri dan atau hal “besar” yang ada dalam suatu kelompok / komunitas / organisasi?

Menurut saya pilihan akan lebih banyak dengan variabel yang sangaaaaat bervariasi, bahkan derivasi dari satu pilihanpun akan banyak… Jika menghadapi pilihan yang bukan menyangkut suatu “penyelesaian masalah” tentunya kinerja otak kita akan lebih santai dalam menentukan pilihan, namun lain halnya jika kita dihadapkan dalam menentukan pilihan (kebijakan) yang menyangkut “penyelesaian masalah”, kinerja otak bahkan kinerja “hati” dipacu untuk lebih bekerja, nah di sinilah “keren”nya…

Bagaimana agar pilihan kita dapat memberikan hasil terbaik?… Setiap orang punya jawaban yang sangat beragam, kalau menurut saya; invetarisir dulu “masalah”, “diam” sejenak jangan reaksioner, renungi apakah kita adalah bagian dari masalah itu (jika ia, benahi dulu diri kita sendiri), “pandangi” faktor eksternal kita dengan hati yang tenang otak yang rileks, berbicara dengan orang-orang yang tepat (tidak egois, toleran, tenang), bicarakan permasalahan dalam suasana yang berbeda dari keseharian (modal dikit dong cari tempat lain contoh di tengah hutan hehehe)…. Jangan buru” dapat solusi nyantai aja, karena sebenarnya solusi itu dah ada hanya saja untuk sementara waktu tidak terlihat karena mungkin otak dan hati kita lagi penat…… Selesai bercengkrama dengan sesama (rekan, keluarga atau siapa saja yang terlibat) biarkan segenap informasi yang di dapat pada saat dialog mengenap dalam hati dan pikiran, biarkan proses inkubasi berjalan, istirahat dengan tenang…… Setelah itu semoga pada saat yang tepat solusi itu akan mengalir dengan indahnya…….

Bagaimana menurut Anda? sependapatkah dengan saya? kalo gak sependapat ya maafin aja….

Keep believe my friends !!!