Manusia,

Multi dimensi, kompleks, ada raga, jiwa, dan yang lainnya, entah apa lagi yang ada pada diri manusia. Karena itu pembahasan tentang manusia di kalangan filosof dan ahli psikologi senantiasa berkembang dan belum tuntas sampai dengan sekarang.

Arie,

Pernah suatu waktu “gila” karena hal tsb. “Mengembara” dalam belantara pemikiran tentang manusia dan hidup, kadang tersesat, menemukan jalan buntu tapi tak jarang pula menemukan cahaya dan jalan yang lumayan mulus.

Mengapa “mengembara”…???

Ah, simple aja…. Pengen damai dalam hidup. Penuhi dahaga jiwa akan arti hidup. Penuhi dahaga jiwa akan arti keberadaan manusia di dunia.

Ternyata…!!!!!

gak gampang, gak mudah. walau berbagai referensi telah dibaca, berbagai narasumber ditemui, tetap saja kegalauan hati dan jiwa kerap datang.

Ternyata….!!!

Setelah sekian lama “berjalan”, sekian peristiwa dialami, baru terjawab, baru tersadarkan… Semua ada di dalam hati, semua jawaban telah ada di dalamnya….

Hanya saja…..

Selama ini hati itu tertutup banyak dosa, dusta, iri, dengki, ketamakan, ingin dipuji dan sifat lainnya yang semestinya tidak bersemayam di hati…. Hingga jawaban kedamaian tak terdengar dari dalam hati.

Letak damai,

“Sesungguhnya kebahagiaan dan kedamaian itu ada di dalam hati”, ucap seorang mubaligh suatu hari. Ucapan itu sederhana dan dilontarkan dengan nada yang pelan dan sederhana tidak mengada-ada, tidak ada “rekayasa pengucapan kata”. Mubaligh sederhana, dengan ucapan sederhana telah mampu menembus hatiku yang kotor, “tercipta” air mata yang indah.,………..

Sejak itu,

Semua terasa indah… IYA…!!!! SEMUA…..!!!! Ada keindahan di setiap peristiwa…                           “trik”nya simple: ubah paradigma, coba melihat segala sesuatu dari berbagai macam sisi, cari berbagai macam alternatif sebelum memutuskan sesuatu, perbanyak Dzikir…..

Semoga saja rasa ini senantiasa dapat kunikmati.