Belum lama ini berlangsung perhelatan sepakbola memperebutkan piala asia (AFF) di mana indonesia dengan TIMNAS nya mampu memukau bangsa Indonesia dan memberikan sedikit kebanggaan di sebagian besar hati rakyat Indonesia di tengah maraknya “keanehan” bangsa ini dalam mengelola aset, kepribadian dan hukum yang makin hari makin jadi mainan para orang yang (ngaku) tahu hukum.
Timnas Sepakbola mampu “memerahkan” darah sebagian besar rakyat Indonesia, darah yang selama ini berwarna pucat menjadi merah terang, bangga dengan lambang bangsa ini, Garuda, yang mungkin sudah dilupakan. Dari awal timnas tampil memukau, walau akhirnya tidak juara namun setidaknya telah mampu memberikan rasa bangga sebagai bangsa Indonesia walau hanya sesaat.
Mengapa timnas mampu sedemikian rupa memberi kebahagiaan dan kebanggan di hati rakyat Indonesia, menurut saya itu terjadi karena kita sebagai bangsa sedang berada dalam krisis kebanggaan sebagai sebuah bangsa. Apa yang bisa kita banggakan? Bangsa kita dikenal KORUP, bangsa kita disoroti mengenai pengelolaan Hukum yang amburadul, kota besar di negeri ini dikenal dengan polusinya, kesemrawutan tata kota dan masih banyak lagi “keanehan” (oknum) aparat bangsa ini yang membuat kita malu sebagai bangsa Indonesia. Di tengah hausnya bangsa ini akan sesuatu yang dapat dibanggakan di mata internasional (lebih tepatnya regional dulu deh) Timnas mampu tampil gemilang, memberikan sedikit rasa bangga di hati bangsa ini.
Belum ada sebulan, yang semestinya Timnas dibenahi dan di poles agar lebih kinclong yang terjadi malah ribut-ribut, lebih parahnya lagi timnas dipolitisasi demi kepentingan pribadi maupun kelompok, sekalian aja nanti timnas jadi juru kampanye partai gak usah main bola.
Fenomena timnas ini dan puncaknya ribut-ribut antar pengurus (atau lebih tepatnya yang kurang bener ngurus) semestinya menjadi kaca buat kita semua, inilah wajah bangsa besar kita, inilah wajah kita yang semestinya ceria, ramah dan berwibawa.
Entah sampai kapan mendung di negeri ini berakhir….. Semoga anak cucu kita tidak lagi mengalaminya, semoga mereka adalah generasi yang mampu membanggakan dan dibanggakan, mulia di hadapan Sang Kholik terhormat di hadapan mahluk. Amin.

arie prasetya
ayah zaky & zahra